Gua Kontilola di Wamena, Papua menyimpan sejuta misteri. Gua ini menjadi kerajaan ribuan kelelawar dan juga berisi lukisan aneh menyerupai manusia. Apakah ini lukisan alien?
Sebenarnya saya sudah lelah dan mengantuk, seharian mengikuti rangkaian kegiatan bersama Suku Dani sangat menyenangkan sekaligus menguras tenaga. Hal terakhir yang saya inginkan saat ini adalah tidur nyenyak hingga esok hari. Tapi saat guide kami berkata akan membawa saya beserta tim Dream Destination Papua ke sebuah gua, rasa ngantuk saya menguap dan saya kembali bersemangat!
Ya, saya adalah penggemar gua. Bagi saya gua layaknya taman bermain. Gelapnya gua memberi ketenangan, kejutan misteri dan keindahan yang menanti untuk dipendarkan oleh cahaya senter layaknya kotak hadiah. Gua bagi saya menyimpan banyak pesona.
Hari ini Senin (26/11/2012), guide kami Bernard mengajak kami mengunjungi Gua Kontilola, sebuah gua yang menjadi cagar wisata. Gua Kontilola bukanlah destinasi favorit para pelancong yang berkunjung ke Lembah Baliem, serta jarang traveler yang tahu tempat ini. Tapi, rupanya gua ini menyimpan begitu banyak pesona yang tidak terekspos.
Menuju ke Gua Kontilola tidaklah mudah. Lokasinya yang berada di puncak bukit membuat kami harus mendaki susunan anak tangga hingga tiba di mulut gua. Tapi lupakan segala bayanganmu akan letihnya mendaki, pemandangan hijau dan suasana sejuk di jalur menuju mulut Gua Kontilola dapat menghapus letih.
Suasana lebih dingin segera terasa saat saya tiba di mulut Gua Kontilola, mulut gua langsung menghubungkan kita ke sebuah aula raksasa. Berhias stalaktit dan stalagmit, gua horizontal ini tampak cantik dalam remang-remang kegelapan. Saya memandang ke atas dan melihat beberapa kelelawar terbang di atap-atap gua.
"Ini adalah kerajaan kelelawar, di bawah sana ada sarang mereka yang jauh lebih besar. Itu yang menjadi istananya," ujar Agus, salah satu pemandu kami menjelaskan kepada saya sembari menunjuk ke sebuah jalan landai yang berujung pada kegelapan di sisi kanan.
Seketika saya ingin sekali kesana, ditambah lagi menurut penjelasan Agus dibawah sana kita dapat menemukan sungai bawah tanah. Tapi sayang perlengkapan yang kurang memadai membuat saya harus mengurungkan niat kali ini.
Tapi pesona Gua Kontilola tidak hanya tersimpan jauh di dalam perut bumi, beberapa puluh meter dari aula raksasa kita dapat menemukan aula lain yang layaknya hutan di dalam gua. Dipenuhi rerimbunan pohon yang disiram teriknya cahaya matahari. Sungguh kontras dengan aula pertama!
Ada yang menarik lagi di dalam gua ini, beberapa lukisan menyerupai manusia tercetak di dinding-dinding gua. "Lukisan itu konon bukan di buat oleh manusia, sudah ada disana sejak jaman nenek moyang," kata pemandu kami lainnya, Bernard menjelaskan.
Saya memandang lukisan yang menyerupai gambaran alien itu, mencoba merasionalisasi bagaimana cara manusia purba dapat memanjat dinding gua yang tinggi dan melukis disana. Sebuah gua di Wamena rupanya menyimpan sejuta misteri yang hingga kini pun tak ada yang tahu pasti kejelasannya. Gua Kontilola yang menjadi kerajaan ribuan kelelawar juga berisi lukisan aneh menyerupai manusia. Apakah alien yang melukisnya?
Berbagai keraguan muncul, masih belum dapat mempercayai ada sekelompok atau sosok mahluk lain yang melukiskan gambar-gambar tersebut. Saya memandang ke sekeliling gua dan semakin disadari suasana gua ini memang semakin tampak berbeda dengan beberapa susunan batu yang menyerupai wajah manusia!
Mungkin butuh penelitian atau ahli tertentu untuk memecahkan misteri lukisan-lukisan di dalam Gua Kontilola tersebut. Tapi di luar dari semua itu, Gua Kontilola telah memikat saya dengan bentukannya yang gigantis dan misteri kerajaan kelelawarnya yang tersembunyi jauh di dalam perut bumi. Berharap saya dapat kesana sekali lagi dan memendarkan semua misteri dengan cahaya!