Venezuela berduka. Setelah dua tahun berjuang melawan kanker, Presiden Venezuela Hugo Chavez menghembuskan napas terakhir, demikian disampaikan wakilnya Nicolas Maduro, Selasa (5/3/2013) waktu setempat.
Sebagaimana dikutip Reuters, penyakit kanker mengakhiri 14 tahun kekuasaan pemimpin negara di Selatan Amerika tersebut.
Pemimpin flamboyan berusia 58 tahun tersebut telah menjalani empat operasi di Kuba sejak terdeteksi kanker di sekitar panggul pada pertengahan 2011 lalu. Sejak menjalani operasi terakhirnya, 11 Desember 2012, Chavez tidak pernah muncul kembali di hadapan publik.
Ini merupakan waktu berduka yang sangat dalam, ujar Maduro yang sempat menitikkan air mata dan terbata-bata saat menyampaikan kabar duka tersebut.
Chavez dengan mudah terpilih kembali untuk enam tahun masa jabatan lagi saat pemilu berlangsung pada Oktober 2012, tetapi Mahkamah Agung memutuskan sumpah jabatan yang mestinya berlangsung pada 10 Januari lalu bisa ditunda karena penyakit yang dideritanya.
Kepergiannya akan menjadi duka mendalam bagi jutaan pendukung yang terpesona pada kharismanya. Kebijakan anti-imperialisme dan minyaknya telah membawa negara tersebut mampu memberi makanan dan fasilitas kesehatan gratis pada para tuna wisma yang sebelumnya terabaikan di negara tersebut.
Meninggalnya Chavez membuka kembali kesempatan untuk pemilu baru yang akan menguji apakah revolusi sosialisnya akan terus bertahan tanpa dirinya.