Bahan baku langsung (direct material). Biaya ini merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk pemakaian bahan baku produksi utama yang terkait langsung dengan produk yang akan dihasilkan. Bahan baku inilah yang diproses dalam departemen produksi dan dapat diidentifikasikan dalam bentuk produk akhir.
Pada saat dibeli disebut sebagai bahan baku, beberapa bagian disimpan sebagai persediaan bahan baku, dan yang dipakai untuk produksi saja yang dinamakan sebagai bahan baku langsung. Contoh: dalam industri garmen atau penjahitan pakaian jadi, bahan baku yang merupakan bahan baku utama adalah tekstil atau kain.
Suatu produk tidak dapat diidentifikasikan seluruh material yang membentuknya dengan detail. Terdapat beberapa material atau bahan tambahan yang digunakan dalam produk, namun tidak dapat dikuantifikasi atau diketahui jumlah biaya yang terkait karena jumlahnya kecil.
Misalnya suatu produk pakaian, bahan baku utamanya adalah tekstil. Bahan pembantunya adalah benang, lining, kancing, material pembungkus (plastik, karton, jepit untuk packing, dan lainnya). Bahan pembantu ini sangat sulit diidentifikasikan berapa kuantitas yang dipakai karena menyangkut jumlah yang kecil.
Bisa saja diperoleh data tersebut dengan perhitungan yang presisi (teliti), namun ada risiko biayamenghitungnya lebih besar ketimbang nilai informasi yang diperoleh. Keseluruhan bahan pembantu tersebut dikumpulkan dalam satu perkiraan overhead dan dialokasikan ke masing-masing produk dalam bentuk alokasi biaya overhead.
Pada saat dibeli disebut sebagai bahan baku, beberapa bagian disimpan sebagai persediaan bahan baku, dan yang dipakai untuk produksi saja yang dinamakan sebagai bahan baku langsung. Contoh: dalam industri garmen atau penjahitan pakaian jadi, bahan baku yang merupakan bahan baku utama adalah tekstil atau kain.
Suatu produk tidak dapat diidentifikasikan seluruh material yang membentuknya dengan detail. Terdapat beberapa material atau bahan tambahan yang digunakan dalam produk, namun tidak dapat dikuantifikasi atau diketahui jumlah biaya yang terkait karena jumlahnya kecil.
Misalnya suatu produk pakaian, bahan baku utamanya adalah tekstil. Bahan pembantunya adalah benang, lining, kancing, material pembungkus (plastik, karton, jepit untuk packing, dan lainnya). Bahan pembantu ini sangat sulit diidentifikasikan berapa kuantitas yang dipakai karena menyangkut jumlah yang kecil.
Bisa saja diperoleh data tersebut dengan perhitungan yang presisi (teliti), namun ada risiko biayamenghitungnya lebih besar ketimbang nilai informasi yang diperoleh. Keseluruhan bahan pembantu tersebut dikumpulkan dalam satu perkiraan overhead dan dialokasikan ke masing-masing produk dalam bentuk alokasi biaya overhead.