- Masa bayi adalah masa yang paling penting bagi perkembangan otak bayi karena sel-sel saraf otak mengalami perkembangan luar biasa. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ini menunjukkan perbedaan sesuai jenis kelamin. Salah satu perbedaan itu muncul dalam perbedaan kemampuan bahasa.
Secara keseluruhan, otak bayi baru lahir memiliki berat 8 persen dari seluruh total tubuh. Ketika dewasa, beratnya menjadi 2 persen dari seluruh jumlah tubuh. Namun pada akhir perkembangannya, otak laki-laki memiliki ukuran 8-10 persen lebih besar dibanding otak perempuan. Walau begitu, otak perempuan juga lebih cepat berkembang dibanding otak laki-laki.
Ukuran otak perempuan sudah mencapai puncaknya pada usia 10,5 tahun. Pada laki-laki, perkembangan otaknya baru mencapai puncak pada umur 14,5 tahun. Lamanya perkembangan inilah yang mungkin membuat otak laki-laki jadi sedikit lebih besar. Pertumbuhan otak laki-laki dan perempuan pun memiliki karakteristik yang berbeda.
"Otak laki-laki lebih mengembangkan kemampuan visualisasi, sedangkan
perempuan lebih cenderung cerewet
karena dia mempunyai 2 bicara di otak kiri dan kanan," kata dr Dwi Putro Widodo SpA(K), spesialis saraf anak RS Pondok Indah dalam acara media gathering yang diselenggarakan Mead Johnson di The Maestro Function Hall, Plaza Indonesia, Kamis (20/11/2012).
Dr Dwi menuturkan otak laki-laki hanya memiliki satu bagian untuk memproses bahasa yang terletak di otak kiri. Sedangkan pada perempuan, baik otak kiri maupun kanan sama-sama memproses bahasa. Hal itulah yang membuat anak perempuan sudah cenderung aktif secara verbal dibanding laki-laki sejak usianya sekitar 10 tahun.
Kalah di bidang bahasa, laki-laki memiliki keunggulan di bidang imajinasi dan visualisasi. Akibatnya, laki-laki lebih baik dalam memproses informasi visual dan membayangkan susunan bentuk 3 dimensi. Laki-laki juga memiliki kemampuan navigasi atau pemetaan yang lebih unggul.
"Otak sudah diprogram secara genetik untuk berkembang secara rapi, teratur dan bertahap sesuai umur kronologis. masing-masing area di otak mempunyai kurva pertumbuhan sendiri dan saling berhubungan. Perkembangan ini sangat erat kaitanya dengan perkembangan intelektual," terang dr Dwi.
Walau otak laki-laki lebih besar, bukan berarti laki-laki lebih pintar. Saat ini jumlah perempuan yang berhasil menempuh pendidikan tinggi dan sukses secara akademik cenderung lebih banyak ketimbang laki-laki. Dr Dwi menduga hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan nutrisi.
Secara keseluruhan, otak bayi baru lahir memiliki berat 8 persen dari seluruh total tubuh. Ketika dewasa, beratnya menjadi 2 persen dari seluruh jumlah tubuh. Namun pada akhir perkembangannya, otak laki-laki memiliki ukuran 8-10 persen lebih besar dibanding otak perempuan. Walau begitu, otak perempuan juga lebih cepat berkembang dibanding otak laki-laki.
Ukuran otak perempuan sudah mencapai puncaknya pada usia 10,5 tahun. Pada laki-laki, perkembangan otaknya baru mencapai puncak pada umur 14,5 tahun. Lamanya perkembangan inilah yang mungkin membuat otak laki-laki jadi sedikit lebih besar. Pertumbuhan otak laki-laki dan perempuan pun memiliki karakteristik yang berbeda.
"Otak laki-laki lebih mengembangkan kemampuan visualisasi, sedangkan
perempuan lebih cenderung cerewet
karena dia mempunyai 2 bicara di otak kiri dan kanan," kata dr Dwi Putro Widodo SpA(K), spesialis saraf anak RS Pondok Indah dalam acara media gathering yang diselenggarakan Mead Johnson di The Maestro Function Hall, Plaza Indonesia, Kamis (20/11/2012).
Dr Dwi menuturkan otak laki-laki hanya memiliki satu bagian untuk memproses bahasa yang terletak di otak kiri. Sedangkan pada perempuan, baik otak kiri maupun kanan sama-sama memproses bahasa. Hal itulah yang membuat anak perempuan sudah cenderung aktif secara verbal dibanding laki-laki sejak usianya sekitar 10 tahun.
Kalah di bidang bahasa, laki-laki memiliki keunggulan di bidang imajinasi dan visualisasi. Akibatnya, laki-laki lebih baik dalam memproses informasi visual dan membayangkan susunan bentuk 3 dimensi. Laki-laki juga memiliki kemampuan navigasi atau pemetaan yang lebih unggul.
"Otak sudah diprogram secara genetik untuk berkembang secara rapi, teratur dan bertahap sesuai umur kronologis. masing-masing area di otak mempunyai kurva pertumbuhan sendiri dan saling berhubungan. Perkembangan ini sangat erat kaitanya dengan perkembangan intelektual," terang dr Dwi.
Walau otak laki-laki lebih besar, bukan berarti laki-laki lebih pintar. Saat ini jumlah perempuan yang berhasil menempuh pendidikan tinggi dan sukses secara akademik cenderung lebih banyak ketimbang laki-laki. Dr Dwi menduga hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan nutrisi.